Angka Ikut Togel Hari Ini - Metamorfosis 'Si Dingin' Jupp Heynckes

Angka Ikut Togel Hari Ini - Metamorfosis 'Si Dingin' Jupp Heynckes


Jaya Togel adalah agen bandar togel dan pemain togel, togel online terpercaya dengan pasaran togel terbaik, togel dengan komisi dan potongan terbesar dan pembayaran tercepat - Bagi seorang Jupp Heynckes, final kompetisi Eropa yang dilakoni oleh sesama tim Jerman mungkin bukan jadi peristiwa aneh. Di tahun pertamanya menjalani profesi sebagai pelatih, yaitu pada musim 1979/1980, Heynckes telah membawa Borrusia Moenchengladbach ke final UEFA Cup untuk melawan tim Bavaria lainnya, Eintracht Frankfurt. Final itu adalah kali pertama dua tim asal Jerman bertemu di ajang liga Eropa.

Hampir 23 tahun kemudian, siapa yang menduga bahwa Heynckes akan menutup kariernya dengan cara yang sama: bertanding di ajang Eropa melawan tim asal senegaranya.

Meski familiar dengan situasi ini, tentu Heynckes sendiri ingin mengubah hasil final kala melawan Eintracht Frankfurt. Waktu itu, Heynckes harus menyerahkan piala UEFA pada Eintracht karena kalah gol tandang, meski agregat kedua leg final berakhir 3-3. Berhadapan dengan Borussia Dortmund sabtu nanti, Heynckes pun juga akan mencoba memutus dua kekalahan Bayern di final Liga Champion dalam lima tahun terakhir, yaitu saat melawan Inter Milan (2009/2010) dan Chelsea (2011/2012).

Selain untuk menghentikan rangkaian kekalahan itu, partai final ini pun jadi ajang terakhir Heynckes untuk mengabadikan namanya sebagai seorang pelatih. Katakanlah sebagai panggung pribadinya.

Dibandingkan dengan pelatih kenamaan Jerman lainnya, seperti Franz Beckenbauer atau Ottmar Hitzfeld, nama Heynckes memang lebih redup. Ia malah lebih sering diasosiasikan sebagai pelatih berkarakter keras yang bertugas mendisiplinkan tim yang sedang kacau balau, ketimbang dikaitkan dengan kesuksesan. Padahal, ia pernah membawa Real Madrid juara Liga Champion 1998 dan Schalke juara Piala Intertoto dua kali pada 2003 dan 2004.

Diingat pecinta sepak bola sebagai pelatih yang keras, Heynckes memang sering menghadapi ego pemain dengan cara yang kadang kelewat kaku. Ia bukan tipe pelatih yang melingkarkan tangannya di bahu pemain atau jadi sosok figur ayah bagi mereka. Ya, Heyckes yang dikenal berkarakter dingin lebih memilih untuk menghadiahi pemain yang indisipliner dengan hukuman.

Contohnya saat ia melatih Eintracht Frankfurt di musim 1994/1995. Di masa-masa ini, klub asal kota Frankfurt tersebut mengalami masalah keuangan internal yang mempengaruhi kondisi finansial para pemainnya. Bahkan, banyak diantara pemain yang terpaksa harus merelakan mobil pribadinya dan menggunakan bus untuk sampai ke tempat latihan. Ini memicu suasana ruang ganti yang tak harmonis dan timbulnya pertikaian.

Heynckes coba mengatasi masalah ini dengan pendekatan yang keras dan dengan disiplin ketat. Salah satunya pada tiga pemain bintangnya, trio Tony Yeboah, Jay-Jay Okocha, dan Maurizo Gaudino. Ketika ketiga pemain itu membuat masalah, Heynckes tak tanggung-tanggung memberikan porsi latihan tambahan sebagai hukuman pada mereka. Ketiga pemainnya itu kemudian membangkang sehingga Heynckes memberikan hukuman larangan bertanding. Di akhir musim, Yeboah lalu dijual ke Leeds dan Gaudino dipinjamkan ke Manchester City.

Lalu bagaimana dengan Heynckes? Ia pun kehilangan pekerjaannya karena dianggap terlalu ketat memimpin tim.

Permasalahan di ruang ganti ini pun kembali muncul saat ia menukangi Real Madrid. Ia kerap berselisih dengan pemain bintang macam Clarence Seedorf dan Predrag Mijatovic yang memang sering berpesta saat tidak adanya kegiatan klub.

President Real Madrid saat itu, Lorenzo Sanz, pun lebih memihak para pemainnya ketimbang memberikan dukungan pada metode Heynckes. Padahal, dengan mendisplinkan ruang ganti-lah Heynckes mampu memberikan piala Liga Champions pada Madrid, setelah klub ini selalu gagal di Eropa selama 32 tahun.

Di akhir musim, meski memenangkan kompetisi Eropa di tahun pertamanya melatih, Jupp Heynckes pun kembali terlempar dari kursi pelatih. Semenjak terdepak dari Madrid juga Heynckes mendapatkan reputasi sebagai pelatih bergaya tradisional yang lebih cocok menukangi tim-tim bermasalah.


Terpuruk dan Berubah

Sempat memegang Benfica, Athletic Bilbao, dan Schalke setelah keluar dari kota Madrid, karier Heynckes tak kunjung membaik. Lagi-lagi, ia kerap dilepaskan dari kontraknya oleh manajemen klub karena berbagai alasan.

Puncak keterpurukannya terjadi saat Heynckes kembali ke klub kesayangannya yang ia bela 12 tahun saat jadi pemain: Borussia Moenchengladbach. Di masa-masa melatih Moenchengladbach, Heynckes sempat menerima ancaman mati dari suporter Moenchengladbach karena prestasi buruk timnya. Saat itu, Heynckes memang sempat menjalani 14 kali pertandingan tanpa kemenangan, dan Moenchengladbach terdampar di posisi ke-17. Dengan adanya ancaman tersebut, Heynckes juga sempat beberapa kali melatih dengan dikawal oleh polisi.

Seusai melatih Moenchengladbach --lagi-lagi berakhir dengan pemecatan-- Jupp Heynckes kemudian mengundurkan diri dari dunia persepakbolaan karena alasan kesehatan. Ia yang telah menjalani karier sebagai pesepakbola dan pelatih selama 45 tahun merasa lelah dan memutuskan untuk berhenti. Heynckes pun kemudian harus menjalani serangkaian operasi di meja bedah.

Namun, di masa-masa inilah Heynckes kemudian mengalami perubahan dalam dirinya. Secara perlahan ia mulai mengendurkan kendalinya pada segala sesuatu. Hidup, menurutnya, terlalu pendek untuk digunakan mengurusi hal-hal kecil. Menurunnya kondisi kesehatan pribadi, sakitnya sang istri, serta kehilangan seorang sahabat memaksanya untuk memikirkan ulang berbagai prioritas.

Demikian pula dengan hubungannya terhadap para pemain. Jika semula ia sangat perhatian pada hal-hal yang dilakukan pemain di luar lapangan, Heynckes berubah jadi cuek dan tidak terlampau peduli. Ia juga tak lagi dingin pada pemain dan mulai menunjukkan sikap kebapakan.

Prilaku ini lah yang muncul saat ia kembali ke lapangan hijau. Saking baiknya saat melatih, salah seorang asistennya di Bayern Leverkusen malah menyebut Heynckes bak seorang santo.

Ditolong dan Menolong Sang Sahabat: Uli Hoeness

Jika permasalahan kesehatan membuat Heynckes mengevaluasi tindak tanduknya, kembalinya ia ke dunia sepak bola mesti diatributkan ke salah seorang sahabatnya, Uli Hoeness.

Di sisa 5 pertandingan musim 2008/2009, Presiden Bayern Muenchen ini sempat memanggil kembali Heynckes untuk melatih Bayern. Kala itu Hoeness sendiri memang menginginkan sentuhan tangan tradisional Heynckes setelah melewati kegagalan proyek modern 'spektakuler' dengan Klinsmann.

Angka Ikut Togel Hari Ini - Metamorfosis 'Si Dingin' Jupp Heynckes.

"Dengan Klinsmann, kami memiliki bahan-bahan presentasi. Kami juga menghabiskan ribuan euro untuk membeli komputer, demi menunjukkan bagaimana caranya bermain bola pada pemain kami. Tapi itu hanya sebatas menunjukkan saja," ujar Hoeness pada suatu kesempatan.

"Heynckes hanya menggunakan papan dan spidol. Ia menggambar formasi musuh di papan itu, dan sisanya ia jelaskan lewat mulut. Dan kami hanya menghabiskan 12,5 euro saja!" tambah Uli lagi mengenai pemanggilan kembali Heynckes.

Kembalinya Heynckes ke dunia sepak bola ini menandai kedua kalinya terjalin kerja sama antara Uli Hoeness dan Jupp Heynckes. Kali pertama adalah saat Heynckes melatih Bayern selama 4 tahun, dari 1987 ke 1991.

Hoeness yang waktu itu masih berperan sebagai business manager Bayern sendiri pernah melepas Heynckes sebagai pelatih karena prestasi Bayern yang tidak menonjol. Keputusan ini, diakui Hoeness, sebagai salah satu keputusan yang ia sesali seumur hidup. Menurutnya, seharusnya ia lebih sabar lagi dalam menopang kerja Heynckes, terutama saat menghadapi pers Jerman yang terkenal kritis.

Tetapi ini bukan berarti Hoeness tak pernah memberikan dukungan pada Heynckes. Saat Heynckes diserang oleh pelatih Cologne, Christoph Daum, dan Udo Lattek (pada 1989 Cologne dan Bayern sedang memperebutkan juara Bundesliga), adalah Hoeness yang memberikan dukungan total pada Heynckes. Di dalam studio, di hadapan suporter sepak bola yang menyanyikan chant anti-Bayern, Hoeness memasang badannya untuk Heynckes yang hanya bisa terdiam. Meski berkali-kali diserang oleh Daum yang terkenal cerdas dan pintar berkata-kata, tak sekalipun Hoeness ragu untuk menunjukkan loyalitasnya membela Heynckes.

Maka tak heran ketika 20 tahun kemudian Uli meminta Heynckes untuk keluar dari masa pensiunnya, Heynckes pun menyanggupi permintaan sahabatnya. Persahabatan ini pula yang jadi salah satu faktor ketika Heynckes kembali jadi pelatih Bayern di musim 2011/2012. Setelah berseteru dengan pelatih Bayern saat itu, Louis Van Gaal, dan mengritik beberapa kebijakannya, Hoeness kembali berpaling pada Heynckes yang sudah familiar baginya. Heynckes dianggap pas sebagai penerus kerja Van Gaal yang sedang mengembangkan pemain muda.

Apalagi, setelah melewati masa pensiunnya, Heynckes memang jadi sosok kebapakan. Ia yang sebelumnya kerap bertengkar dengan pemain bintang, kini malah membimbing mereka untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Bahkan Ribery yang sempat menurun performanya saat ditangani Van Gaal kembali ke permainan terbaiknya setelah diasuh Heynckes. "Ia (Heynckes) seperti seorang ayah bagi saya," ujar Ribery.

Mesti diakui, perubahan kepribadian ini pada akhirnya membawa Heynckes pada puncak karirnya sebagai pelatih. Di usia 68, ia jadi pelatih tertua yang pernah memenangi Bundesliga. Ini pun ia lakukan dengan memecahkan serentetan rekor bersama Bayern: kemenangan beruntun terbanyak di awal musim, kemenangan terbanyak, dan kebobolan paling sedikit. Belum lagi jika berbicara mengenai performa Bayern sebagai suatu tim. Memainkan sepak bola menyerang, Bayern mampu mengalahkan salah satu tim terbaik sepanjang masa, Barcelona, di semi final dengan skor agregat 7-0.

Untuk menutup karier dan perubahan dirinya secara sempurna, tugas besar menanti Heynckes di Stadion Wembley, sabtu nanti. Ia harus menghadapi Borussia Dortmund dan salah satu pelatih terbaik Jerman generasi saat ini, Juergen Klopp dan meraih piala Liga Champion kelima untuk Bayern Muenchen.

Jika ini berhasil dilakukan, tentu bisa jadi satu ‘balas dendam’ yang manis bagi karier Heynckes. Ia tak akan lagi keluar dari satu klub karena dipecat atau karena bermasalah dengan para pemain. Jika piala ini berhasil diraih, kali ini Heynckes akan keluar dari “kontraknya” dengan kepala tegak.

Angka Ikut Togel Hari Ini - Metamorfosis 'Si Dingin' Jupp Heynckes.

1 comment:

  1. ANGKA JITU DAN AKURAT HASIL RITUAL YANG BISA ANDA MENANGKAN HARI INI HUB NO =085=319=486=059 KY PANGANDARANG DENGAN KEMANPUAN SUPRANATURAL YANG DIMILIKINYA BISA MENEMBUS ALAM GHOIB DAN AKAN MEMBERIKAN KEMENANGAN ANDA HARI INI KARNA BELIAU AKAN SELALU MEMBANTU ANDA DENGAN ANGKA RITUALNYA YANG DI JAMIN 100% TEMBUS DAN MEMANTAU ANDA SELAMA PEMASANGAN ANGKA (SGP/HKG/MALAYSIA/ )SAMPAI AKHIR PUTARAN ANGKA TOGEL SELESAI DI PUTAR,

    Anda cukup mendaftar dengan biaya 100 ribu
    Contoh format nama dan kirim pulsa 100 ribu ke nomor 0853-1948-6059 sebagai biaya ritual untuk di belikan peralatan sesajen seperti :
    KEMBANG,KEMENYANG,PISANG DAN TELUR AYAM KAMPUNG. Setelah biaya di kirim maka AKY PANGANDARAN akan membantu anda dengan ritual ghoib. Biaya yang anda keluarkan tidak sebanding dengan angka hasil ritual yang di berikan kepada anda semua.tapi ingat setelah tembus sisihkan sedikit buat yang memerlukan biar berkah. DAPATKAN SEKARANG JUGA ANGKA TEMBUS KY PANGANDARANG Call / Sms 0853-1948-6059

    . GHOIB: singapur 2D/3D/4D/

    angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/

    angka GHOIB; malaysia 4D/6D/8D/

    angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/

    angka GHOIB; laos 4D/6D/8D

    angka GHOIB; thailan

    angka GHOIB; macau

    angka ghoib; sidney

    ReplyDelete